TUGAS
PROSES PENGUBAHAN TINGKAH LAKU
“TIDAK
MASUK KELAS ATAU MEMBOLOS”
Tugas
Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Uas Mata Kuliah Pengubahan Tingkah Laku (APTL)
Dosen
Pengampu Drs. Makin Syuhandak, M.Pd.
Nama : Rio Hermawan
NIM : 09144200103
Kelas/Semester : A1/ VII (Tujuh)
PROGRAM
STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA
2012
1.
Identitas
Klien
Nama : Ringgo Supranto
Tempat lahir : Yogyakarta
Tanggal lahir : 27
Februari 1996
Alamat : Palbapang, Kabupaten Bantul, Yogyakarta
Agama : Islam
Pekerjaan : Pelajar
Umur : 16 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Suku : Melayu - Jawa
Kebangsaan : Indonesia
Kelas : XI IA1
Alamat Sekolah : SMA Negeri Bantul
Tinggi badan : 168
cm
Berat badan : 52
kg
Anak ke : 1 ( Pertama )
2.
Masalah :
Tidak Masuk Kelas atau Membolos
3. Prosedur
pengubahan tingkah laku
No
|
Langkah – langlah
|
Deskripsi
|
1.
|
Tentukan
Tingkah Laku Sasaran
|
1.
Sering tidak
mengerjakan pekerjaan rumah atau PR.
2.
Dipengaruhi
teman-teman sekelasnya untuk tidak masuk kelas.
3.
Datang ke sekolah
terlamabat
|
2.
|
Identifikasi
Lingkungan Penyebab Tingkah Laku
|
1.
Keluarga
1)
Kurang diperhatikan
dan kasih sayang dari orangtua.
2)
Orang tua terlalu
fokus dengan pekerjaannya.
3)
Kurang harmonis
diantara saudara-saudaranya.
2.
Guru mata pelajaran
1)
Khususnya guru mata
pelajaran yang kurang pengawasan terhadap peserta didiknya, dan umumnya
sekolah yang kurang memperhatikan dan memberikan pengawasan terhadap tingkah
laku peserta didik secara intensif dan terprogram.
2)
Minimnya pendekatan
dengan peserta didik yang mengakibatkan kurangnya keharmonisan.
3.
Masyarakat
1)
Tinggal di
lingkungan masyarakat yang tergolong
kurang memperhatikan pendidikan.
2)
Kebanyakan
teman-temanya tidak meneruskan sekolahnya.
4.
Diri Sendiri
1)
Sangat minim motivasi
untuk belajar dan mengerjakan pekerjaan rumah.
2)
Semangat yang tidak
penuh dalam proses belajar mengajar di kelas dan di rumah.
|
3.
|
Menentukan
Tujuan
|
1.
Mengubah pola pikir
dalam menyikapi masalah pribadi klien dari pola pikir yang negative menjadi
pola pikir yang positif.
2.
Mengubah paradigma
orang tua yang kurang memperhatikan dan memberikan kasih sayang kepada
anaknya menjadi lebih intensif dan terus-menerus serta tingkah laku anak
dalam kelurga dan masyarakat.
3.
Memberikan metode
pengajaran guru yang lebih kondusif, dan memperhatikan serta memberikan
pengawasan yang baik kepada peserta didiknya.
|
4.
|
Menentukan
Strategi atau Program
|
1.
Orang tua
·
Memberikan pengertian
dan penjelasan tentang prilaku anak yang menyimpang, antara lain: tidak masuk
sekolah atau membolos,tidak mengerjakan tugas sekolah, berkelahi dan tawuran.
·
Memberikan alternatif
saran kepada orang tua untuk mengubah paradigma anak, misalnya:
ü Dengan
memperhatikan waktu sebelum berangkat diberikan saran-saran yang baik.
ü Memberikan
kasih sayang dan perhatian kepada anak agar si anak merasa diperhatikan dan
diberi kasih sayang.
ü Selalu
mengigatkan anak agar anak senantiasa berprilaku baik dan tidak menyimpang.
2. Guru
mata pelajaran
·
Diberikan alternatif
arahan dan penjelasan kepada guru untuk selalu bersifat hangat maksudnya dengan penuh kasih sayang dan perhatian kepada
peserta didik, agar terjalin keharmonisan antara guru dan peserta didik.
3.
Masyarakat
·
Diadakan suatu
kegiatan kemasyarakatan yang dapat menumbuhkan motivasi untuk melanjutkan
pendidikan dan menganggap bahwa pendidikan itu sangat penting.
4.
Pribadi siswa
·
Diberikan motivasi
dan pengarahan kepada peserta didik tentang pentingnya menuntut ilmu, dan
belajar yang lebih giat agar nantinya tidak menjadi anak yang tertinggal.
·
Diberikan tugas-tugas
atau pekerjaan rumah yang sederhana dan bisa memotivasi dirinya untuk dapat
mengerjakannya.
|
5.
|
Proses/Pelaksanaan
pengubahan
|
·
Guru kelas atau wali
kelas dan pembimbing menyarankan
kepada semua siswa agar selalu masuk kelas dan mematuhi peraturan sekolah,
dan bekerja sama dengan orang tua siswa,
apabila bagi siswa yang tidak masuk sekolah atau membolos hingga satu minggu
akan diberikan peringatan yakni yang pertama surat pemberitahuan,
kemudian pemanggilan orang tua murid
atau wali, apabila tidak ada respond sekolah berwenang untuk mengeluarkan
siswa yang bersangkutan.
|
6.
|
Evaluasi
& Feed Back (Tindak Lanjut)
|
·
Setelah
program tersebut dilaksanakan, dapat di ungkap informasi dari guru mata pelajaran, guru
wali kelas dan orang tua serta pemantauan secara langsung kepada siswa
tersebut. Maka
siswa yang bernama Ringgo
Supranto sekarang menjadi anak yang tidak
pernah membolos lagi. Ia sering datang tepat waktu, aktif mengerjakan
tugas-tugas yang diberikan oleh gurunya. Sudah ada perubahan tingkah laku dari siswa tersebut ± 70%.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar